Dalam Sunyi Pagi, Presiden Prabowo Terbang ke Sumatra: Menguatkan Rakyat yang Sedang Diuji Bencana

 Dalam Sunyi Pagi, Presiden Prabowo Terbang ke Sumatra: Menguatkan Rakyat yang Sedang Diuji Bencana

Penulis: Toto

Jakarta | Bongkarr.com  — 

Masih pagi buta ketika Presiden Prabowo Subianto melangkah masuk ke pesawat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Senin (01/12/2025). Langit masih kelam, udara masih dingin. Namun di tengah kesunyian itu, satu tekad terasa begitu jelas: negara harus hadir untuk rakyat yang sedang berduka.

Pukul 06.00 WIB, pesawat pun lepas landas menuju Sumatra—ke daerah di mana banjir besar merendam rumah, merusak jalan, memisahkan keluarga, dan meninggalkan cerita-cerita kehilangan yang sulit terucap.

Di sana, di tengah tanah yang basah dan langit yang muram, ribuan warga menunggu uluran tangan negara.

Menapaki Tanah Bencana, Presiden Menguatkan yang Melemah

Sesampainya di Bandara Raja Sisingamangaraja XII, Tapanuli Utara, Presiden tidak banyak berbicara. Ia langsung bergerak menuju titik-titik terdampak.

Di depan rumah yang tinggal separuh, di antara warga yang matanya masih sembab karena kehilangan, Presiden berdiri—bukan sebagai pemimpin negara, tetapi sebagai sesama anak bangsa yang merasakan pedih yang sama.

Ia mendengarkan. Ia menenangkan. Ia memastikan bahwa semua langkah penyelamatan berjalan sesuai kebutuhan rakyat.

“Dalam situasi seperti ini, yang penting adalah nyawa manusia,” ucap Prabowo dengan suara yang berat namun tegas, mengingatkan seluruh jajarannya untuk bekerja secepat mungkin.

Pemulihan Menjadi Janji yang Dijaga

Pemerintah telah mempercepat pemulihan infrastruktur vital: jalan, jembatan, listrik, telekomunikasi, hingga layanan kesehatan.

Karena di balik setiap infrastruktur yang pulih, ada harapan yang kembali menyala.

Presiden Prabowo tidak ingin ada rakyat yang merasa sendirian. Tidak di tengah bencana seperti ini.

Rakyat Bangkit Bersama, Negara Berdiri di Belakangnya

Meski banjir meninggalkan luka, semangat gotong royong warga justru terlihat begitu kuat. Anak-anak muda membantu evakuasi, ibu-ibu memasak di dapur darurat, para relawan bekerja hingga larut malam.

Presiden Prabowo menyebut pemandangan itu sebagai “cahaya di tengah gelap bencana”—bahwa Indonesia tetaplah bangsa yang saling menopang ketika diuji.

Pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem, namun percaya bahwa negara tidak akan pergi meninggalkan mereka.

Sebuah Langkah untuk Membuktikan: Indonesia Tidak Pernah Menyerah

Dalam kunjungan ini, Presiden didampingi oleh:

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya

Namun sesungguhnya, kehadiran Presiden ke wilayah bencana bukan sekadar agenda resmi.

Ini adalah pesan emosional kepada seluruh rakyat Indonesia: bahwa di setiap air mata, ada perhatian negara; di setiap kesulitan, ada tangan yang terulur; dan di setiap bencana, ada kekuatan bangsa yang bangkit kembali.

Karena Indonesia, sebagaimana diyakini Prabowo, bukan hanya sebuah negara—melainkan keluarga besar yang saling menjaga.

Postingan populer dari blog ini

Papan Proyek SPAM Desa Panundaan Diduga Tak Transparan, APD dan K3 Jadi Sorotan

Heboh!! Pengakuan Beberapa Pengusaha Diduga Ditipu Melibatkan Bupati Bandung Dadang Supriatna, Apa Ini Benar?

Pengamanan Ketat Sengketa Lahan Walini, SPBUN: Tidak Ada Aksi Lapangan di Luar Putusan Pengadilan