Wagub Aceh Sambut Kedatangan Mendagri Tito Karnavian, Terima ‘Anugerah Adat’ dari Wali Nanggroe
Wagub Aceh Sambut Kedatangan Mendagri Tito Karnavian, Terima ‘Anugerah Adat’ dari Wali Nanggroe
Penulis: Rahmadsyah
Banda Aceh | Bongkarr.com | Kamis, 13 November | 15:38 WIB —
Suasana hangat menyelimuti Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, ketika Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian, tiba di Tanah Rencong, Selasa (11/11) malam. Kedatangan Mendagri disambut langsung oleh Wakil Gubernur Aceh, H. Fadhlullah, bersama jajaran Forkopimda Aceh.
Kunjungan kerja Tito ke Aceh kali ini memiliki makna istimewa. Pada Rabu (12/11), ia dijadwalkan menerima ‘Anugerah Adat’ dari Wali Nanggroe Aceh, sebuah penghormatan adat tertinggi yang diberikan kepada tokoh nasional atas dedikasi mereka dalam menjaga kehormatan dan keutuhan Aceh di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Penghargaan tersebut menjadi simbol apresiasi masyarakat Aceh terhadap peran Mendagri dalam mempererat hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh, serta mendukung pelestarian nilai-nilai adat di daerah yang memiliki kekhususan tersebut.
Mualem Sampaikan Ucapan Selamat dari Jakarta
Sementara itu, Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf (Mualem), telah lebih dulu menyampaikan ucapan selamat secara langsung kepada Mendagri Tito Karnavian di Jakarta. Pertemuan keduanya berlangsung hangat di ruang kerja Mendagri, Kompleks Kemendagri RI.
Dalam kesempatan itu, Mualem menyampaikan permohonan maaf karena tidak dapat hadir langsung pada prosesi adat di Aceh.
"Saya mohon maaf karena besok tidak dapat hadir pada acara adat bersama Bapak Mendagri,” ujar Mualem.
“Saya ingin menyampaikan ucapan selamat, semoga sukses dan selalu dalam kebahagiaan.”
Tito: Aceh Teladan dalam Harmoni Pemerintahan dan Adat
Dalam pernyataannya, Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan apresiasi atas keharmonisan antara pemerintahan dan adat yang terjaga di Aceh. Ia menilai sinergi yang terbangun antara Kemendagri, Pemerintah Aceh, dan lembaga adat menjadi contoh baik bagi daerah lain di Indonesia.
“Saya turut menyampaikan selamat atas segala urusan yang berjalan lancar di Aceh selama ini, berkat arahan dan perhatian seluruh pihak,” ujar Tito.
“Penganugerahan ini bukan sekadar seremoni adat, tetapi simbol keharmonisan antara nilai-nilai budaya dan pemerintahan modern. Semoga momen ini semakin mempererat hubungan antara pemerintah pusat dan masyarakat Aceh,” tambahnya.
Makna dan Harapan dari ‘Anugerah Adat’
‘Anugerah Adat’ dari Wali Nanggroe Aceh merupakan bentuk penghormatan luhur bagi tokoh yang dinilai berkontribusi menjaga marwah adat, kehormatan masyarakat, serta memperkuat keutuhan Aceh dalam NKRI.
Penganugerahan ini diharapkan menjadi momentum memperkokoh sinergi antara adat, agama, dan pemerintahan, serta mempertegas peran Aceh sebagai daerah yang menjunjung tinggi kearifan lokal di tengah dinamika pembangunan nasional.
