Tuan Rondahaim Saragih Asal Simalungun ditetapkan Presiden Prabowo Subianto Sebagai Pahlawan Nasional

Tuan Rondahaim Saragih Asal Simalungun ditetapkan Presiden Prabowo Subianto Sebagai Pahlawan Nasional 


Penulis: Tim Redaksi

Editor: Lot Baktiar Sigalingging

Jakarta | Bongkarr.com | Selasa, 10 November 2025 | 16:08 WIB -

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto resmi menetapkan sepuluh tokoh bangsa sebagai Pahlawan Nasional Tahun 2025, salah satunya adalah Tuan Rondahaim Saragih Garingging, pejuang asal Simalungun, Sumatera Utara, yang dikenal sebagai Raja Raya Namabajan dan tokoh perlawanan terhadap penjajahan Belanda di Tanah Batak.

Penetapan ini dituangkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 116/TK Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Upacara penganugerahan rencananya akan digelar di Istana Negara, Jakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025.


Perjuangan Tuan Rondahaim Saragih: Raja yang Menolak Takluk

Tuan Rondahaim Saragih Garingging lahir pada tahun 1828 di Juma Simandei, Huta Sinondang, Pematang Raya, Simalungun.

Ia merupakan Raja ke-14 dari Partuanan Raya, sebuah kerajaan adat di Tanah Simalungun.

Tuan Rondahaim adalah putra dari Tuan Ompu Saragih Garingging (Raja Raya ke-13) dan Boru Purba Damanik.

Dari garis keturunan ini, Rondahaim merupakan bagian dari marga Saragih Garingging, salah satu rumpun utama Parsadaan Raja Parna di Tanah Batak, yang dikenal memiliki peranan besar dalam sejarah dan adat Simalungun.

Semasa mudanya, ia dikenal berwawasan luas karena sempat belajar ilmu pemerintahan dan strategi di Kerajaan Padang.

Sebagai pemimpin, Rondahaim menolak tunduk pada upaya penjajahan Belanda yang kala itu berusaha menguasai wilayah-wilayah Batak Timur.

Ia membangun sistem pertahanan rakyat, melatih pasukan, serta membentuk aliansi dengan kerajaan-kerajaan sekitar untuk menolak ekspansi kolonial.

Dalam catatan sejarah, Belanda bahkan menjulukinya “Napoleon der Bataks” atau Napoleon-nya orang Batak karena strategi perangnya yang cerdas dan sulit ditaklukkan.

Beberapa pertempuran besar terjadi di wilayah Dolok Merawan (1887) dan Bandar Padang (1889), di mana pasukan Rondahaim berjuang mempertahankan tanah adatnya dari serangan kolonial.

Walau menghadapi kekuatan bersenjata modern, semangat perjuangannya tidak pernah surut hingga akhir hayat.


Akhir Hidup dan Jejak Abadi di Tanah Simalungun

Tuan Rondahaim wafat sekitar Juli 1891 di Rumah Bolon Raya, Pematang Raya. Ia dimakamkan di kompleks pemakaman Raja Raya, yang kini menjadi salah satu situs sejarah penting di Kabupaten Simalungun.

Namanya diabadikan untuk mengenang jasa dan keteguhan semangatnya, di antaranya melalui RSUD Tuan Rondahaim Saragih di Simalungun serta sejumlah nama jalan dan lembaga pendidikan di daerah tersebut.



Diusulkan Sejak Lama, Akhirnya Diakui Negara

Usulan agar Rondahaim Saragih diangkat menjadi pahlawan nasional telah digulirkan sejak lama oleh masyarakat Simalungun dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Proses pengajuan melibatkan kajian akademik dari tim sejarawan Universitas Negeri Medan dan berbagai tokoh adat.

“Penetapan ini menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Sumatera Utara, khususnya Simalungun. Beliau bukan hanya tokoh lokal, tapi pejuang nasional yang menjaga martabat bangsa dari penjajahan,” ujar salah satu anggota Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Sumut dalam keterangan resmi.

Dengan pengakuan negara ini, Tuan Rondahaim Saragih Garingging resmi menjadi Pahlawan Nasional pertama asal Simalungun, memperkaya daftar tokoh dari Sumatera Utara yang telah lebih dahulu menerima gelar serupa.


Makna Sejarah dan Warisan Perjuangan

Pengakuan terhadap Rondahaim Saragih menegaskan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak hanya terjadi di pusat-pusat besar, melainkan juga di wilayah kerajaan adat seperti Simalungun.

Nilai-nilai keberanian, keadilan, dan semangat persatuan yang ia perjuangkan menjadi inspirasi lintas generasi untuk menjaga kedaulatan bangsa.

Pemerintah daerah Simalungun dan kalangan akademisi kini mendorong agar perjuangan Tuan Rondahaim dimasukkan dalam kurikulum lokal sejarah Sumatera Utara sebagai bentuk edukasi dan penghormatan terhadap tokoh asal daerah.


Penutup

Dengan ditetapkannya Tuan Rondahaim Saragih Garingging sebagai Pahlawan Nasional, sejarah perjuangan rakyat Simalungun kini tercatat secara resmi dalam perjalanan bangsa.

Keteguhannya melawan penjajahan menjadi simbol bahwa semangat kemerdekaan tumbuh dari setiap tanah Nusantara — dari Raya, Simalungun, untuk seluruh Indonesia.


Sumber: Keppres RI No. 116/TK/2025, Wikipedia, Tirto.id, Sumutprov.go.id, iNews Sumut, dan Arsip Adat Raya Simalungun

Hak Cipta © 2025 Bongkarr.com


---


Tagar Topik Berita


#PahlawanNasional2025 #TuanRondahaimSaragih #PrabowoSubianto #Keppres116TK2025

#HariPahlawan2025 #Simalungun #SumateraUtara #RajaRayaNamabajan #BonhkarrNews #BeritaNasional

Postingan populer dari blog ini

Papan Proyek SPAM Desa Panundaan Diduga Tak Transparan, APD dan K3 Jadi Sorotan

Heboh!! Pengakuan Beberapa Pengusaha Diduga Ditipu Melibatkan Bupati Bandung Dadang Supriatna, Apa Ini Benar?

Proyek PLTP Geo Dipa Ganggu Warga Malam Hari: Pemerintah dan Perusahaan Dinilai Egois, Asal Bacot Tanpa Nurani