Terlalu Prematur Ledakan di SMAN 72 Dikaitkan dengan Terorisme — Soleman Ponto Ingatkan Publik untuk Tak Buru-buru Berasumsi

 Terlalu Prematur Ledakan di SMAN 72 Dikaitkan dengan Terorisme — Soleman Ponto Ingatkan Publik untuk Tak Buru-buru Berasumsi

Penulis: Toto 

Jakarta | Bongkarr.com | Sabtu, 8/11/2025 | 14:01 WIB — 

Ledakan yang terjadi di Masjid SMAN 72, Komplek TNI AL Kodamar, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.30 WIB, masih menjadi sorotan publik. Insiden yang terjadi saat pelaksanaan salat Jumat itu kini masih dalam tahap penyelidikan pihak berwenang.

Namun, pengamat intelijen dan keamanan nasional, Mayjen TNI (Purn) Soleman B. Ponto, mengingatkan agar masyarakat tidak terburu-buru mengaitkan ledakan tersebut dengan aksi terorisme.

“Terlalu prematur kalau dikaitkan dengan terorisme. Kasus ini masih dalam penyelidikan dan belum ada bukti kuat yang mengarah ke sana,” ujar Soleman Ponto dalam siaran langsung kanal Berita Satu Live, Sabtu (8/11).

Menurut Soleman, melihat dari indikasi awal, ledakan tersebut bisa saja merupakan hasil dari percobaan atau eksperimen yang dilakukan tanpa pengetahuan memadai, bukan tindakan terencana seperti teror.

“Kalau melihat bentuk dan bahan yang digunakan, bisa jadi ini buatan sendiri. Mungkin terinspirasi dari film-film seperti Rambo atau dari konten YouTube. Ada kemungkinan siswa mencoba sesuatu yang dia sendiri tidak tahu akibatnya,” jelasnya.

Soleman menegaskan bahwa belum ada bukti kuat yang menunjukkan adanya motif dendam atau ideologi tertentu di balik peristiwa tersebut.

“Anak sekolah biasanya punya rasa ingin tahu tinggi. Bisa jadi dia merangkai sesuatu karena penasaran. Tapi belum tentu dia tahu itu berbahaya,” tambahnya.

Ketika ditanya soal lokasi ledakan yang terjadi di dalam komplek militer TNI AL Kodamar, Soleman menjelaskan bahwa hal itu tidak serta-merta menunjukkan keterkaitan dengan aspek keamanan militer.

“Masjid itu kan berada di lingkungan sekolah dan terbuka untuk umum. Jadi tidak bisa langsung dikaitkan dengan pengamanan militer atau hal-hal sensitif lainnya,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap bahan-bahan yang mudah diperoleh di sekitar lingkungan masyarakat, seperti bahan kimia rumah tangga atau pupuk yang bisa bereaksi jika dicampur.

“Barang-barang di sekitar kita, seperti bahan dapur atau pupuk, bisa menghasilkan reaksi kimia berbahaya jika dicampur tanpa pengetahuan yang cukup. Ini perlu jadi perhatian semua pihak,” tegas Soleman.

Hingga kini, polisi dan tim penjinak bom (Jibom) masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan sumber ledakan dan latar belakang pelaku. Pihak sekolah serta guru-guru SMAN 72 juga dimintai keterangan untuk mengetahui apakah ada kegiatan atau pelajaran yang berkaitan dengan percobaan kimia.

“Mari kita tunggu hasil penyelidikan resmi. Jangan terburu-buru menghakimi bahwa ini tindakan teror. Bisa jadi hanya sebuah eksperimen yang salah arah,” tutup Soleman.

Postingan populer dari blog ini

Papan Proyek SPAM Desa Panundaan Diduga Tak Transparan, APD dan K3 Jadi Sorotan

Heboh!! Pengakuan Beberapa Pengusaha Diduga Ditipu Melibatkan Bupati Bandung Dadang Supriatna, Apa Ini Benar?

Proyek PLTP Geo Dipa Ganggu Warga Malam Hari: Pemerintah dan Perusahaan Dinilai Egois, Asal Bacot Tanpa Nurani