Pembangunan Jalan Hotmix RW 27–28 Ciwidey Dimulai, Warga Ujang Ingatkan Pengawasan Publik
Pembangunan Jalan Hotmix RW 27–28 Ciwidey Dimulai, Warga Ujang Ingatkan Pengawasan Publik
Penulis: Tim Redaksi | Editor: Lot Baktiar Sigalingging
CIWIDEY, KAB BANDUNG | Bongkarr.com —
Pengerjaan jalan hotmix di RW 27–28 Desa Ciwidey resmi dimulai melalui Bantuan Provinsi Jawa Barat (Banprov) Tahun Anggaran 2025. Proyek ini memiliki volume 210 meter, lebar 2,5 meter, dan ketebalan 3 sentimeter.
Ruas jalan tersebut merupakan akses utama warga Kampung Lengka dan Batulawang. Selama ini kondisi jalan yang sempit dan licin saat hujan sering menghambat kegiatan masyarakat. Dengan peningkatan kualitas melalui hotmix, warga menilai jalan ini akan membawa banyak manfaat, terutama dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. Akses yang lebih baik memungkinkan mobilitas hasil pertanian lebih cepat, biaya angkut lebih efisien, serta memperlancar kegiatan usaha warga sehari-hari.
Seorang warga Ciwidey bernama Ujang menegaskan bahwa masyarakat berharap pekerjaan ini berjalan sesuai spesifikasi teknis agar manfaatnya benar-benar dirasakan, bukan hanya untuk jangka pendek. Ia menambahkan bahwa pembangunan yang didanai uang publik wajib dikawal bersama agar transparan dan tidak menyimpang dari aturan.
Secara regulatif, penggunaan Bantuan Provinsi diatur melalui ketentuan seperti:
Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Keuangan Provinsi,
Permendagri tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
serta prinsip dasar pengelolaan anggaran: transparan, akuntabel, efisien, dan tepat sasaran.
Regulasi ini menjadi landasan penting agar setiap proyek Banprov, termasuk pembangunan jalan Ciwidey, berjalan sesuai standar dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ujang juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala Desa Ciwidey, Yusuf Darmaji, yang telah memprogramkan peningkatan jalan tersebut hingga akhirnya terealisasi pada tahun ini.
Redaksi Bongkarr.com menegaskan bahwa pengawasan publik tetap menjadi kunci agar pembangunan desa berkualitas, bebas penyimpangan, dan benar-benar mendorong kemajuan ekonomi warga.

