Dari Relawan ke Legislatif: Perjalanan Pengabdian H. Soni Daniswara, S.E., Pencetus Tim Bongsor Bojongloa Kaler

 Dari Relawan ke Legislatif: Perjalanan Pengabdian H. Soni Daniswara, S.E., Pencetus Tim Bongsor Bojongloa Kaler

Penulis: Toto

Bandung | Bongkarr.com | 5 November 2025 — Kepedulian terhadap sesama menjadi langkah awal perjalanan seorang H. Soni Daniswara, S.E., yang kini dikenal sebagai Anggota DPRD Kota Bandung sekaligus Ketua Badan Kehormatan. Namun jauh sebelum menduduki kursi legislatif, Soni telah lebih dulu menapaki jalan pengabdian melalui pembentukan Tim Relawan Bojongloa Kaler Sosial Respon (Bongsor) — sebuah gerakan sosial yang tumbuh dari hati dan kepedulian terhadap masyarakat sekitar.

Berawal dari kegelisahan terhadap kondisi sosial dan kesehatan warga di wilayah Bojongloa Kaler, Soni yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua RW menggagas pembentukan tim relawan yang mampu merespons cepat setiap kebutuhan sosial di lingkungannya. Gagasan tersebut disambut hangat oleh berbagai elemen masyarakat — mulai dari TKSK, Karang Taruna, PSM, TP PKK hingga PMI — dan akhirnya diwujudkan dalam bentuk organisasi sosial yang diberi nama Bongsor, yang diresmikan melalui SK Camat Bojongloa Kaler pada 28 Januari 2021.

“Relawan Bongsor ini sudah berdiri sejak tahun 2019. Alhamdulillah, kini sudah memasuki tahun kelima untuk terus membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan,” tutur Soni Daniswara.

Selama lima tahun perjalanan pengabdiannya, Bongsor telah mencatatkan kiprah nyata — membantu lebih dari 7.000 warga melalui pendampingan kesehatan dan advokasi sosial. Setiap bantuan dicatat secara rapi melalui sistem bank data by name by address, memastikan setiap penerima manfaat benar-benar mendapatkan dukungan sesuai kebutuhan.

Konsistensi dan keikhlasan itulah yang kemudian menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Dukungan demi dukungan mengalir hingga akhirnya pada Pemilu 2024, Soni Daniswara maju sebagai Calon Anggota DPRD Kota Bandung melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Daerah Pemilihan 5 (Bojongloa Kaler, Astana Anyar, dan Regol).

Berbekal pengalaman lapangan dan kedekatan dengan masyarakat, Soni berhasil memperoleh kepercayaan publik dan resmi dilantik sebagai Anggota DPRD Kota Bandung. Kini, selain menjabat sebagai Ketua Badan Kehormatan dan Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandung, ia tetap setia pada akar perjuangannya — turun langsung bersama tim Bongsor, bahkan tak segan menjadi sopir ambulans ketika masyarakat membutuhkan.

“Kegiatan di Bongsor bukan sekadar rutinitas sosial. Ini adalah ajang silaturahmi dan wadah penyampaian aspirasi warga. Dari sinilah banyak persoalan nyata kami temukan dan kami perjuangkan di tingkat kebijakan,” jelasnya.

Beberapa aspirasi yang disampaikan tim relawan antara lain menyangkut kendala akses pelayanan kesehatan, seperti keharusan perekaman sidik jari dan penggunaan aplikasi Mobile JKN yang sulit dijangkau oleh masyarakat lanjut usia. Soni berkomitmen untuk membawa berbagai masukan tersebut sebagai bahan pembahasan di Komisi IV DPRD Kota Bandung.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait agar setiap temuan lapangan dari relawan bisa ditindaklanjuti. Tujuan akhirnya hanya satu — meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Bandung,” ujarnya.

Kini, perjalanan Soni Daniswara menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil di lingkungan sendiri. Dari relawan menjadi wakil rakyat, semangatnya tetap sama — melayani dengan hati, membangun dengan kepedulian.

Postingan populer dari blog ini

Papan Proyek SPAM Desa Panundaan Diduga Tak Transparan, APD dan K3 Jadi Sorotan

Gambar
 Papan Proyek SPAM Desa Panundaan Diduga Tak Transparan, APD dan K3 Jadi Sorotan Penulis : Redaksi /Bahtiar | Rabu, 8 Oktober 2025 | 18.27 WIB  Desa Panundaan, Ciwidey , Kabupaten Bandung, Jabar – Bongkarr.com  Proyek penyediaan air minum (SPAM) senilai Rp 700,8 juta dari DAK pusat menuai sorotan. Papan proyek tidak mencantumkan sumber anggaran, sementara di lapangan ditemukan pekerja tanpa APD berstandar SNI. Aspek transparansi dan keselamatan kerja kini menjadi perhatian publik. Proyek Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung ini dikerjakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sumber Air Kehidupan dengan nilai kontrak Rp 700.899.000 dan waktu pelaksanaan 150 hari kerja, meliputi dua titik lokasi, yaitu Kampung Rancagede RW 01 dan Kampung Salam RW 03. Namun dari hasil pantauan tim Bongkarr.com, papan proyek tidak mencantumkan sumber anggaran dan tahun kegiatan. Padahal, sesuai Permen PUPR No...
Baca selengkapnya

Heboh!! Pengakuan Beberapa Pengusaha Diduga Ditipu Melibatkan Bupati Bandung Dadang Supriatna, Apa Ini Benar?

Gambar
KAB BANDUNG| BONGKARR.COM Jagat Raya dibuat heboh  dari pengakuan beberapa pengusaha yang diduga terjadi penipuan terhadap mereka yang melibatkan orang nomor satu di kabupaten bandung Bupati Bandung Dadang Supriatna beredar luas di sampaikan melalui video podcast @Bambang_Widjojanto. Video yang tersebar luas di media sosial dengan tagar #SkandalPolitik #ObrolanWARAS dan #KabupatenBandung menjadi ‘buah bibir’ baru dikalangan publik. Beredarnya video podcast @Bambang_Widjojanto ada sebuah pengakuan mengejutkan dari Bu Vita, salah satu kreditur utama, yang menyebut adanya tawaran proyek sebagai ganti rugi dalam suatu perusahaan. Dalam video podcast @Bambang_Widjojanto, para pengusaha tersebut diduga menjadi korban dari PT BDS. Nilai kerugian ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah, menunjukkan bukan sekadar penyalahgunaan jabatan, tetapi juga kemungkinan kelengahan institusional dalam pengawasan dan akuntabilitas. Percakapan di podcast itu muncul nama-nama yang diduga masih dalam ling...
Baca selengkapnya

Proyek PLTP Geo Dipa Ganggu Warga Malam Hari: Pemerintah dan Perusahaan Dinilai Egois, Asal Bacot Tanpa Nurani

Gambar
KAB BANDUNG, 25  Juli 2025 — Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geo Dipa Energi yang berlokasi di wilayah Kabupaten Bandung kembali menuai kritik keras. Bukan hanya karena aktivitasnya yang semakin intensif, namun karena dampak serius yang dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar — terutama saat malam hari. Suara bising, getaran, dan gangguan lingkungan yang terus terjadi pada malam hari membuat warga kehilangan kenyamanan dan ketenangan. Mereka sudah berkali-kali menyampaikan keluhan, namun selalu berakhir di telinga yang tuli. Pemerintah dan pihak perusahaan dianggap hanya sibuk dengan laporan pencapaian dan kelancaran proyek — tanpa sedikit pun empati pada penderitaan rakyat. "Ini bukan soal proyek, ini soal nurani dan akal sehat. Mereka bertindak seperti penguasa yang tidak mengenal batas. Mau enaknya sendiri, asal bacot, merasa punya kuasa dan kebijakan, tapi tidak pernah benar-benar melihat penderitaan kami di lapangan," ujar salah satu war...
Baca selengkapnya