Cerita dari Jalan Baru Cisondari: Ketika Pembangunan Nyata Terasa Sampai ke Kampung

 Cerita dari Jalan Baru Cisondari: Ketika Pembangunan Nyata Terasa Sampai ke Kampung

Penulis: Tim Redaksi | Editor : Lot Baktiar Sigalingging 

Cisondari, Kab Bandung |  Bongkarr.com | Minggu, 23 November 2025 | 07:45 WIB 

Di sebuah siang yang teduh di Cisondari, seorang warga terlihat melaju pelan di atas sepeda motor menyusuri jalan beton yang baru saja selesai dibangun. Udara lembap dari hutan kecil di kanan-kiri jalan membuat suasana terasa segar, dan suara gesekan ban motor dengan cor beton yang masih berwarna muda itu seperti menandai babak baru bagi warga sekitar.

Jalan ini bukan sekadar hamparan beton.

Bagi banyak warga, ini adalah akses hidup, akses ekonomi, akses harapan.

Jalan yang Dulu Rusak, Kini Menjadi Akses Andal

Sebelumnya, jalur ini hanya berupa jalan tanah yang becek ketika hujan dan berdebu ketika kemarau. Warga yang membawa hasil kebun sering kesulitan melewati tanjakan dan licin pada musim hujan. Anak-anak sekolah pun tak jarang harus berhenti dan menuntun motor ketika jalan terlalu berat dilalui.

Melalui anggaran Banprov 2025, Pemerintah Desa Cisondari di bawah kepemimpinan Kepala Desa Dudi Wiwaha kemudian menyelesaikan pembangunan jalan beton ini. Panjangnya memang tidak seberapa dibandingkan jalan-jalan besar, tetapi bagi warga yang menggunakannya setiap hari, pembangunan ini terasa seperti perubahan besar yang datang tepat waktu.

“Jalan begini mah jadi lebih mudah ka sakola, ka kebon, ka kota. Tos raos pisan manfaatna,” ujar seorang warga yang melintas.

Pembangunan yang Berangkat dari Kebutuhan Warga

Pembangunan ini menjadi satu dari sejumlah program infrastruktur yang dijalankan Dudi Wiwaha selama masa jabatannya. Dalam beberapa tahun terakhir, ia dikenal cukup konsisten mengarahkan anggaran ke pembangunan jalan, terutama di wilayah RW yang jalurnya kritis—RW 08, 09, 12, 13, 17 hingga 18.

Setiap RW yang memperoleh pembangunan selalu punya kisahnya masing-masing:

ada yang menunggu bertahun-tahun, ada yang viral karena kondisi ekstrim, ada pula yang jadi akses penting bagi komoditas pertanian.

Yang jelas, pembangunan dilakukan berdasarkan kebutuhan nyata, bukan sekadar proyek untuk menggugurkan anggaran.

Harapan Baru di Ujung Masa Jabatan

Kini, setelah jalan ini rampung, warga Cisondari mulai merasakan manfaatnya setiap hari. Jalan yang kuat, rapi, dan lebih aman ini membuat pergerakan ekonomi warga semakin lancar. Para petani bisa membawa hasil panen tanpa khawatir tergelincir. Anak-anak sekolah tiba lebih cepat dan lebih aman. Kegiatan sosial warga pun makin mudah dilakukan.

Meskipun masa jabatan Kades Dudi Wiwaha semakin mendekati akhir, pembangunan-pembangunan seperti ini menjadi jejak nyata yang membuat warga kembali mengingat bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang meninggalkan bekas kebaikan pada jalan-jalan yang mereka bangun—secara harfiah maupun maknawi.

Menatap Pilkades 2027

Tanpa menyebutkan politik secara langsung, banyak warga mulai berbisik:

"Lamun aya pembangunan nyata siga kieu, naha moal dipasihankeun deui kasempetan pikeun neruskeun?"

("Kalau ada pembangunan nyata seperti ini, masa tidak diberi kesempatan lagi untuk melanjutkan?")

Di Cisondari, pembangunan jalan ini mungkin hanya salah satu proyek.

Namun bagi warga yang melintasinya setiap hari, ia menjadi simbol kepemimpinan yang hadir, bekerja, dan memberi manfaat.

Dan seperti jalan itu sendiri, harapan masyarakat pun tampaknya semakin terbuka dan semakin kokoh.

Postingan populer dari blog ini

Papan Proyek SPAM Desa Panundaan Diduga Tak Transparan, APD dan K3 Jadi Sorotan

Heboh!! Pengakuan Beberapa Pengusaha Diduga Ditipu Melibatkan Bupati Bandung Dadang Supriatna, Apa Ini Benar?

Proyek PLTP Geo Dipa Ganggu Warga Malam Hari: Pemerintah dan Perusahaan Dinilai Egois, Asal Bacot Tanpa Nurani