Bangunan Sekolah di Sejumlah Daerah Ambruk, Pemerhati Pendidikan Bandung Minta Pengawasan Ketat Proyek Revitalisasi SMK Negeri 1 Rancabali

 Bangunan Sekolah di Sejumlah Daerah Ambruk, Pemerhati Pendidikan Bandung Minta Pengawasan Ketat Proyek Revitalisasi SMK Negeri 1 Rancabali


Penulis: Tim Redaksi Bongkarr.com | Editor: Lot Baktiar Sigalingging 

Kabupaten Bandung | Selasa, 28 Oktober 2025 | 13:28 WIB 

Sejumlah bangunan sekolah di berbagai daerah di Indonesia mengalami kerusakan berat bahkan ambruk, padahal sebagian di antaranya tergolong baru selesai dibangun melalui program pemerintah. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan masyarakat atas lemahnya pengawasan dan dugaan penyimpangan pelaksanaan proyek pembangunan di sektor pendidikan.


Kasus ambruknya SMA Negeri 2 Mamuju, Sulawesi Barat pada Februari 2021 menjadi salah satu contoh nyata. Dua ruang kelas roboh hanya beberapa bulan setelah direvitalisasi, diduga akibat mutu konstruksi yang tidak sesuai spesifikasi. Kejadian serupa juga terjadi di SMP Negeri 1 Batang, Jawa Tengah, pada Mei 2022, ketika atap laboratorium runtuh setahun setelah pembangunan. Pada November 2023, ruang kelas SD Negeri 1 Pati, Jawa Tengah, juga ambruk saat kegiatan belajar berlangsung. Berbagai kasus tersebut menunjukkan lemahnya pengawasan dan dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan proyek pendidikan.


Keterangan: Foto hanya ilustrasi proyek,               bukan lokasi sekolah yang mengalami                   kerusakan.



   Keterangan: Foto hanya ilustrasi proyek,               bukan lokasi sekolah yang mengalami                   kerusakan.

Melihat fakta tersebut, seorang pemerhati pendidikan berinisial "ES" asal Kabupaten Bandung menilai perlunya pengawasan ketat dan sosial kontrol publik terhadap proyek Revitalisasi Ruang Kelas Baru (RKB) SMK Negeri 1 Rancabali, Kabupaten Bandung, yang saat ini tengah berjalan.

Berdasarkan pantauan lapangan tim wartawan Bongkarr.com, ditemukan dugaan pelanggaran teknis, di antaranya penggunaan material bangunan yang belum sesuai standar SNI serta tidak maksimalnya penerapan alat pelindung diri (APD) oleh para pekerja di lapangan.

“Kalau hal seperti ini dibiarkan, khawatir kualitas bangunan tidak maksimal dan berpotensi membahayakan keselamatan siswa di masa mendatang. Jangan sampai terjadi lagi seperti kasus sekolah-sekolah lain yang ambruk karena lemahnya pengawasan,” ujar "ES" pemerhati pendidikan tersebut.

Ia juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proyek pendidikan yang dibiayai oleh APBN maupun APBD. Semua pihak diharapkan tidak menoleransi penyimpangan, terutama dalam penggunaan material bangunan.

Oleh sebab itu, pihaknya mendesak Dinas Pendidikan dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan audit dan pengawasan ketat terhadap proyek pembangunan RKB SMK Negeri 1 Rancabali. Langkah tersebut diperlukan agar tidak terjadi penyalahgunaan anggaran maupun korupsi material yang dapat berdampak pada kualitas bangunan serta keselamatan siswa di masa mendatang.


---


Catatan Redaksi:

Narasumber dalam berita ini meminta identitasnya tidak disebutkan karena alasan keamanan dan privasi. Redaksi menghormati hak tolak narasumber sesuai Pasal 7 Kode Etik Jurnalistik, dan memastikan seluruh data telah melalui proses verifikasi lapangan.


---


Tagar: #RevitalisasiSekolah #SMKN1Rancabali #PengawasanProyek #PemerhatiPendidikan #BongkarrNews

Postingan populer dari blog ini

Papan Proyek SPAM Desa Panundaan Diduga Tak Transparan, APD dan K3 Jadi Sorotan

Heboh!! Pengakuan Beberapa Pengusaha Diduga Ditipu Melibatkan Bupati Bandung Dadang Supriatna, Apa Ini Benar?

Proyek PLTP Geo Dipa Ganggu Warga Malam Hari: Pemerintah dan Perusahaan Dinilai Egois, Asal Bacot Tanpa Nurani