Aksi Warga Cukanggenteng Berlanjut: Soroti Dugaan Penyewaan Tanah Carik 1,5 Ha ke Pihak Hotel dan Penjualan Tanah Lapang

 Aksi Warga Cukanggenteng Berlanjut: Soroti Dugaan Penyewaan Tanah Carik 1,5  Ha ke Pihak Hotel dan Penjualan Tanah Lapang 



Penulis : Redaksi/Bahtiar | Kamis, 9 Oktober 2025 | 7.20 WIB 

Kabupaten Bandung – Ketegangan di Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu, kembali bergejolak. Ratusan warga kembali mendatangi kantor desa pada Rabu (8/10/2025) siang. Aksi ini merupakan lanjutan dari konflik antara Kepala Desa Rosiman dan warga RW 13, yang sebelumnya sempat memanas hingga berujung pada mediasi oleh Camat Pasirjambu, Nia Kania, S.Pt., M.I.L, bersama unsur Forkopimcam.

Namun kali ini, isu yang diangkat warga bukan lagi sekadar persoalan pernyataan kepala desa yang menyinggung Ketua RW, melainkan dugaan serius terkait penyewaan tanah carik desa kepada pihak hotel, yang perkirakan luas 1,5 Hektar, serta penjualan lahan di kawasan Kampung Pasir Luhur.

Lahan tersebut diketahui mencakup area tanah lapang yang selama ini diyakini warga sebagai tanah carik milik desa, bukan aset pribadi siapa pun.

Warga Tak Pernah Dilibatkan, Pertanyakan Transparansi Desa

Menurut keterangan Cecep, tokoh masyarakat yang juga masih memiliki hubungan keluarga dengan kepala desa, warga menilai pemerintah desa tidak transparan dalam pengelolaan aset tersebut. Rabu, (8/10/2025).

> “Yang rapat hanya perangkat desa dan BPD. Kami masyarakat sama sekali tidak diajak,” ujar Cecep kepada wartawan Bongkarr.com di lokasi aksi.

Cecep menegaskan, warga menuntut kejelasan status dan dasar hukum penyewaan lahan kehotel. Jika dalam waktu dekat tidak ada jawaban resmi dari pemerintah desa, warga akan memasang patok di area tanah carik sebagai bentuk penegasan hak masyarakat.

> “Itu hak warga. Kalau tidak jelas, kami akan patok tanah itu,” tegasnya.

Tidak Tampak Orasi dan Spanduk Saat Tim Tiba di Lokasi

Dalam pantauan tim Bongkarr.com yang datang ke lokasi pertengahan rapat antara BPD dan perwakilan warga, tidak tampak adanya spanduk, poster, maupun kegiatan orasi.

Warga terlihat duduk berkelompok di depan kantor desa, sebagian di pinggir jalan dan depan warung, sembari menunggu hasil rapat perwakilan RW 13 dengan pihak BPD, perwakilan Kecamatan Pasirjambu, serta Kapolsek Pasirjambu di dalam kantor desa.

Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan kegiatan orasi sempat berlangsung sebelum tim media tiba di lokasi, karena situasi terlihat masih dalam suasana menunggu hasil pertemuan.

Kepala Desa Rosiman sendiri tidak tampak hadir selama aksi berlangsung.




Konflik Lama Kembali Disinggung

Cecep juga menyinggung adanya konflik lama antara kepala desa dengan salah satu saudaranya, yang dulu sempat berujung cekikan namun kemudian diselesaikan secara damai.

> “Dulu katanya sudah damai, tidak akan mengulangi lagi. Tapi sekarang malah bikin keributan lagi dengan RW,” ungkap Cecep.


Pernyataan ini memperkuat kesan bahwa ketegangan sosial di Desa Cukanggenteng belum sepenuhnya reda, dan konflik personal kini telah melebar menjadi isu tata kelola aset desa.

Warga Siap Lanjutkan Aksi Jika Tak Ada Kejelasan

Hingga berita ini diterbitkan, hasil rapat antara perwakilan warga RW 13, BPD, dan unsur Forkopimcam belum diumumkan secara resmi. Namun warga menegaskan, aksi akan terus dilakukan hingga pemerintah desa memberikan penjelasan terbuka dan pertanggungjawaban hukum terkait penyewaan maupun penjualan tanah carik.

> “Kami hanya ingin kejelasan. Kalau tanah itu milik desa, jangan dijual atau disewakan tanpa musyawarah,” ujar seorang warga lain yang enggan disebutkan namanya. Rabu, (8/10/2025).


Catatan Redaksi Bongkarr.com


Redaksi Bongkarr.com terus melakukan upaya konfirmasi kepada pihak Pemerintah Desa Cukanggenteng, BPD, serta pihak Kecamatan Pasirjambu untuk mendapatkan keterangan resmi dan memastikan seluruh informasi disajikan secara berimbang, faktual, dan sesuai dengan asas praduga tak bersalah, sebagaimana diatur dalam Kode Etik Jurnalistik (Pasal 1, 3, dan 11) dan UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Postingan populer dari blog ini

Papan Proyek SPAM Desa Panundaan Diduga Tak Transparan, APD dan K3 Jadi Sorotan

Heboh!! Pengakuan Beberapa Pengusaha Diduga Ditipu Melibatkan Bupati Bandung Dadang Supriatna, Apa Ini Benar?

Proyek PLTP Geo Dipa Ganggu Warga Malam Hari: Pemerintah dan Perusahaan Dinilai Egois, Asal Bacot Tanpa Nurani