Kang DS Pacu Operasional Koperasi Merah Putih, Dorong Perputaran Ekonomi Rp 28 Triliun di Kabupaten Bandung

 Kang DS Pacu Operasional Koperasi Merah Putih, Dorong Perputaran Ekonomi Rp 28 Triliun di Kabupaten Bandung


Penulis: Redaksi Bahtiar

Senin, 11 Agustus 2025

Kabupaten Bandung – Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna atau Kang DS terus mempercepat langkah konkret dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pembentukan dan operasionalisasi Koperasi Merah Putih (KDMP). Fokus utama percepatan ini diarahkan pada daerah pemilihan (dapil) 2 yang meliputi Kecamatan Katapang, Margahayu, Margaasih, dan Dayeuhkolot.

Dalam pertemuan bersama Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan pengurus koperasi setempat, Kang DS menegaskan pentingnya kolaborasi lintas elemen agar KDMP segera berjalan penuh. Pemerintah daerah, menurutnya, tidak hanya hadir dalam bentuk dukungan regulasi, tetapi juga menyediakan fasilitas penunjang seperti perencanaan usaha, pendampingan operasional, hingga akses permodalan melalui pengajuan pinjaman perbankan.

“Kita ingin koperasi ini tidak hanya berdiri secara administratif, tetapi benar-benar hidup, aktif, dan menjadi penggerak roda ekonomi di tingkat desa. KDMP harus bisa menjadi solusi bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sekaligus membuka peluang usaha,” ungkap Kang DS.

KDMP dirancang memiliki tujuh jenis usaha utama yang dipetakan berdasarkan kebutuhan masyarakat sehari-hari, yakni:

1. Penyediaan sembako,

2. Distribusi gas elpiji,

3. Penyaluran pupuk,

4. Penyediaan beras,

5. Obat-obatan dan kebutuhan kesehatan,

6. Layanan jasa pengiriman,

7. Unit layanan keuangan.

Dengan konsep tersebut, KDMP diproyeksikan mampu menciptakan ekosistem ekonomi kerakyatan yang kuat dan berkelanjutan. Potensi perputaran ekonomi diperkirakan mencapai Rp 28 triliun per tahun apabila seluruh unit usaha koperasi berjalan optimal di seluruh desa.

Selain itu, penguatan KDMP juga akan bersinergi dengan program 361 dapur Menang Bareng Gotong Royong (MBG) yang sebelumnya sudah diluncurkan di Kabupaten Bandung. Program dapur MBG berfokus pada pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat dan pemberdayaan kelompok usaha mikro. Jika keduanya terintegrasi, Kang DS optimistis akan muncul efek ganda (multiplier effect) yang mampu mendongkrak kesejahteraan warga, sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat pada tengkulak maupun pasar luar daerah.

“Koperasi ini milik rakyat, dijalankan oleh rakyat, dan hasilnya kembali ke rakyat. Kita ingin semangat gotong royong ekonomi ini benar-benar terasa manfaatnya di setiap rumah tangga,” tambahnya.

Selain aspek ekonomi, Kang DS juga menekankan bahwa keberadaan KDMP harus dikelola dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme agar masyarakat memiliki kepercayaan penuh terhadap koperasi. Pemerintah Kabupaten Bandung berkomitmen menyiapkan regulasi dan pengawasan, serta membuka ruang konsultasi bagi setiap pengurus koperasi.

Langkah percepatan ini mendapat respons positif dari sejumlah Kepala Desa di dapil 2. Mereka menilai KDMP bisa menjadi wadah strategis bagi petani, pedagang kecil, hingga pelaku UMKM untuk memasarkan produk serta mendapatkan akses modal usaha.

Dengan target ambisius potensi ekonomi Rp 28 triliun, Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi salah satu pilar utama pembangunan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Bandung. Jika berjalan sesuai rencana, Kabupaten Bandung tidak hanya menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, tetapi juga contoh nasional dalam pemberdayaan koperasi berbasis desa.

Postingan populer dari blog ini

Heboh!! Pengakuan Beberapa Pengusaha Diduga Ditipu Melibatkan Bupati Bandung Dadang Supriatna, Apa Ini Benar?

Proyek PLTP Geo Dipa Ganggu Warga Malam Hari: Pemerintah dan Perusahaan Dinilai Egois, Asal Bacot Tanpa Nurani

Proyek TPT Rp 199 Juta di Rancabali Disorot, APH Diminta Turun Periksa